Selasa, 25 Maret 2014

Sarjana Muda dan Masuk Asrama Mahasiswa ITB.

Setelah keluar Surat Perintah Sebelas Maret 1966, maka mulailah secara berangsur-angsur kondisi Negara normal, maka perkuliahanpun menjadi normal, terutama setelah ada pengaturan waktu kembali. Sewaktu kuliah di tingkat satu, mata kuliah yang dianggap oleh sebahagian besar mahasiswa paling sulit adalah matakuliah matematika, lalu fisika. Untuk mata kuliah matematika, telah menjadi kebiasaan bahwa yang lulus adalah sekitar 30 % dari jumlah peserta. Hampir setiap semester, begitu keadaannya. Bisa dibayangkan bahwa setiap tahunnya pasti bertumpuklah mahasiswa yang ngambil mata kuliah itu lagi. Demikian juga dengan mata kuliah Fisika, lebih gampang sedikit rupanya,kira-kira 40% dari jumlah peserta. Untuk Semester Satu,ada satu mata kuliah Teknik,yaitu Menggambar Teknik. Untuk Semester Dua matakuliah masih hampir sama, yitu Matematika, Fisika, dan matakuliah teknik,yaitu Alat-alat Mesin dan yang lain,seperti Kimia dan bahasa Inggris. Untuk tingkat dua mulai dapat lebih banyak mata kuliah teknik, disamping Matematika, Fisika ada Ilmu Logam, ada Pengantar Teknik Tenaga Listrik dan lain-lain. Ada peraturan di ITB,saat itu, bahwa mereka yang lulus tingkat satu dan dua secara bersih, maka diberi ijazah Sarjana Muda, mereka yang lulus tingkat tiga dan empat secara bersih, diberi ijazah Sarjana Satu atau Sarjana Madya, lalu kalau lulus bersih tingkat lima, jadilah dia jadi Sarjana Penuh, dengan gelar Ir. Kami ada tiga orang mahasiswa Elektroteknik angkatan 1965, yang berhasil mendapatkan ijazah Sarjana Muda tepat dalam dua tahun kuliah,atau empat semester. Pertama Eko Budi Santoso, pemilik Universitas Binus, kedua Poegoeh Sugiharto pernah jadi VP Caltex, dan yang ketiga saya sendiri yang bekerja kemudian hari di PLN.
Setelah Sarjana Muda, saya memenuhi syarat untuk masuk Asrama Mahasiswa ITB, dan saya ditempatkan di Rumah E,jalan Sawunggaling no 7, kini telah berobah fungsi menjadi Hotel ITB " Sawunggaling". Saya yang semula tinggal di Tjisitu Lama,indekost diperumahan rakyat, kini masuk Asrama,yang bertetangga dengan kaum elit Kota Madya Bandung.Hal yang tak terduga, Puji Tuhan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar