Minggu, 30 Maret 2014

Kehidupan rohani dari kecil sampai kuliah di Bandung.

Secara samar-samar masih saya ingat, tatkala ada acara Natalan dan Tahun Baru di Simarmata. Menjadi kewajiban bagi anak-anak untuk ikut berliturgi, dalam bahasa daerah kami dikatakan Marayat-ayat, yaitu setiap anak sekolah mengucapkan ayat-ayat Alkitab didepan jemaat HKBP Simarmata. Mungkin saat itu saya sudah kelas satu, atau kelas dua,atau kelas tiga SD, namun masih ikut Singkola Minggu, yaitu acara kebaktian khusus buat anak-anak, artinya terpisah dari para orang tua. Hal ini termasuk yang kami tunggu-tunggu ,karena ini adalah kesempatan mendapatkan baju baru, celana baru namun ada tugas khusus jangan sampai terjadi mogok, saat mengucapkan ayat-ayat yg dipilih buat kita, karena kalau sampai mogok, bukan hanya anak yg malu,tapi orang tua juga malu. Tentu saja aku dibaptis di HKBP Simarmata, orangtuaku tidak ceritra, Pendeta siapa yang baptis, karena Surat Baptis ku sepertinya hilang deh, namun dipastikan sudah dibaptis,karena kalau tidak pastilah guru kami akan menegor saya. Saya ingat, setelah tidak ikut lagi Singkola Minggu,sesekali gabung dengan kebaktian orang dewasa, saat itu hal yang membosankan bagiku adalah khotbah yang terasa lama sekali. Setelah aku menjadi murid SMP, rasanya makin jarang aku ke Gereja,karena pulang sekali seminggu ke Simarmata, dan mengandalkan pelajaran Agama yg didapat di Sekolah saja. Saya teringat masa kecil itu ada seorang bibelvrow, marganya boru Butar-butar, kemudian hari berhenti jadi bibelvrow setelah menikah dgn paramangudaan marga Simarmata, yg kemudian hari jadi guru SMP. Guru Huria dirangkap oleh Kepala SD Simarmata, St Gr Cyrellus Simarmata yg kemudian hari anaknya yg pertama menjadi Ephorus HKBP . Setelah aku pindah ke Tebingtinggi, aku mengikuti pelajaran Sidi. Dari sinilah saya mulai terasa serius,atau sungguhan belajar Alkitab, saat itu aku sudah kelas satu SMA Negeri di Tebingtinggi, kami lama juga belajar sidi itu, sepertinya sembilan bulan deh.
Pada saat aku mendapatkan Sidi, Ayahku yang relatif jarang ke Gereja, biasalah sibuk dengan pajaknya di kota, biasanya hari Minggu itu relatif agak banyak jualannya, hadir di Gereja HKBP Kotabaru Tebingtinggi bersama adik-adikku, ibuku memang relatif sangat rajin beribadah, Koor INA,itu sejak kami masih di Samosir. Kata-kata sidiku adalah :"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur ".Itulah yang menjadi Pegangan Hidupku. Setelah lulus SMA di Tebingtinggi, aku berangkat ke Bandung, karena diterima di ITB,jurusan Elektroteknik. Selesai mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan perkuliahan, maka sesuai pesan orang tua, pertama carilah dulu Gereja tempat kamu beribadah. Atas informasi dari kawan-kawan yg duluan kuliah di Bandung, HKBP Bandung, saat itu masih nompang kebaktian di GKI Taman Cibunyut, Jalan Van Depenter no.11. GKI masuk paginya, HKBP agak siang. Beberapa kali kebaktian masih kujangkau dari tempat kostku di Cisitu Lama, atau Dago Atas, namum lama-lama terasa capek dan nambah biaya juga,lalu kuputuskan aku ikut kebaktian GKIdi Gedung Lyceum, atau lebih populer dgn SMA Kristen  di jalan Dago. Kemudian saya masuk Asrama Mahasiswa ITB, makin dekatlah saya kebaktian di GKI Lyceum,namun tanpa saya sadari rupanya HKBP telah punya gereja sendiri, di Jalan Riau,atau kemudian dikenal sebagai Jalan Martadinata. Sesekali pergi juga aku ke Gereja HKBP jalan Riau, ada terasa obat rindu,rindu kampung halaman,dan bisa ketemu kawan-kawan dari berbagai lapisan yang berasal dari Sumut. Jadi selama di Bandung,ada tiga bangunan Gereja yang sempat kudatangi,yaitu GKI Taman Cibunyut jalan Van Deventer, GKI Lyceum dan HKBP Riau , demikian sering disebut. Pernah juga saya sebentar ikut NHKBP, Noposo,atau Muda Mudi, yg kegiatan utamanya adalah Koor, terkenal dengan Koor Bandung Hian, anggotanya kebanyakan mahasiswa juga,antara lain Jacob Tobing dll.Aku tidak lama ikut NHKBP,karena tidak punya talenta Nyanyi, lalu kuimbangi dengan masuk GMKI.
Demikian kehidupan kerohanianku,hanya biasa saja !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar