Jumat, 14 Maret 2014

Meninggalkan Pulau Samosir Menuju Tebingtinggi-Deli.

Setelah lulus SMP Negeri Pangururan, dan mengurus semua surat-surat yang diperlukan,antara lain Ijazah SMP dan yang lainnya, maka direncanakanlah berangkat menuju kota Lemang, Tebingtinggi-Deli. Selama ini kalau aku pulang dari Pangururan ke Simarmata, hari Sabtu malam biasanya aku makan bersama Ompungku Ompu Berlin Simarmata, dirumahnya yang telah diwaris kan sama aku. Walau Ompungku boru yg asli sudah dipanggil Tuhan, Ompungku penggantinya sungguh baik, dia terlihat lebih sayang padaku dari pada sama anak-anaknya yg kandung. Lalu besoknya ,hari Minggu, sebelum aku balik ke Pangururan,aku makan di tempat Namboruku nomor tiga, dia kemudian digelar sbg Nai Arsen boru Simarmata sesuai dgn nama anaknya yg pertama,hasil pernikahannya dgn Amang boru marga Manik. Lho kemana ortumu ? Sejak peristiwa pemberontakan PRRI, ibuku dan adikku tiga orang nekad pindah ke Tebingtinggi, mengikuti Ayahku yg sudah terlebih dahulu pindah atau merantau ke Kuala Simpang dan Tebingtinggi. Semula Ayahku tidak setuju,karena persiapan pindah tidak ada, namun tekanan physichologis PRRI membuat Ibuku nekad, dgn segala pengorbanan yg ada. Sebelum aku meninggalkan Samosir, teringat juga Cinta Pertamaku,yg tidak tau ujung pangkalnya, kami pisah saat kenaikan kelas dua ke kelas tiga, aku tetap di Hariara Tolu, dan KN pindah ke SMP Pasar,disebut begitu karena SMP yg lama ini dekat Pasar atau Pekan. Kemudian kudengar KN pindah ke Medan, dia selanjutnya di Medan meluluskan SMP nya. Apa penyebabnya kurang jelas bagiku,karena tidak ada komunikasi. Kemudian aku pamit kepada Ompungku yg sangat menyayangiku dan Namboruku Nai Arsen, kini aku melangkah kedunia baru bagiku, satu kota yg asing, karena selama ini aku menjadi murid di kampungkami, Negeri Simarmata dan Pangururan. Selamat Berjuang !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar