Jumat, 25 April 2014

Sejak Kapan Mulai Ada Perhatian Soal Marga Simarmata ?

Tatkala aku kuliah di Bandung, setelah mendapatkan ijazah Sarjana Muda, aku pulang ke Sumut, tepatnya ke Tebingtinggi. Mungkin tepatnya pada tahun 1968 akhir, atau awal tahun 1969. Yang kuingat bapakku ada kesibukan dalam kumpulan atau Punguan Simataraja Simarmata, saat itu belum dinamakan Pungsimarbona.
Dikota Tebingtinggi, walau jumlah orang Batak Toba atau secara khusus Batak Samosir, tidak begitu banyak, secara khusus lagi marga Simarmata mungkin baru ada duapuluh Kepala Keluarga. Kebanyakan mereka yang baru pindah dari Samosir, lalu berbisnis kedaerah perkebunan sekitar kota Tebingtinggi. Kudengar dari adik-adik , bapakku kalah dalam pemilihan Ketua Punguan, karena tidak bisa baca tulis, satu perkumpulan janganlah dipilih Ketuanya yang tidak bisa baca tulis, namun tetap diikutkan juga dalam Kepengurusan sebagai Wakil Ketua yang keberapa, hanya penghormatan belaka. Tidak diangkat jadi Penasehat,karena masih ada yang lebih tua,dan beliaulah yang jadi Ketua Punguan Simarmata itu. Kemudian bapakku ikut sibuk memikirkan Rencana Pembangunan Tugu Simataraja Simarmata di Bonapasogit, tentu saja mereka hanya memikirkan dan melaksanakan apa yang menjadi Kebijakan Pengurus Pusat dari Punguan Simarmata saat itu, artinya apa yang bisa dilakukan oleh Punguan Simarmata se-kodya Tebingtinggi. Ceritra ini membuat saya terharu, begitu penting rupanya Punguan Simarmata ini buat bapakku, maka akupun secara diam-diam berjanji dalam hatiku, bila satu saat ada kesempatan untuk membantu Punguan Simarmata ini,akupun akan membantunya tanpa ada perhitungan untung rugi, karena ini adalah masalah Parmudaron, masalah Hubungan Darah,masalah asal usul, masalah Silsilah. Demikianlah permulaannya timbul perhatianku untuk memberi sesuatu kepada Punguan Simarmata yang kucintai ini. Sekaligus saya sarankan,agar jangan pernah berharap apapun dari Punguan ini,tapi apa yang dapat kusumbangkan kepada Punguan Simarmata ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar